Ada masjid di Jogja yang dibangun pada tahun 1500-an, lho!Bulan Ramadan menjadi salah satu bulan istimewa yang paling ditunggu-tunggu oleh umat Islam di seluruh dunia. Pastinya. masjid-masjid yang biasanya sepi jamaah, saat Ramadan tiba, dipastikan jauh lebih ramai dan meriah dari hari seperti kota lainnya, masjid di Jogja pun sama. Beragam pernak-pernik khas Ramadan, seperti membuat mading edisi khusus bulan puasa, lampu warna-warni, banner ucapan selamat puasa, hingga menyajikan menu takjil jelang waktu berbuka, menghiasi suasana sepanjang bulan sekian banyak masjid di Jogja, ada beberapa masjid yang sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Hal ini terlihat dari bentuk bangunannya yang unik dan kental dengan nuansa tempo dulu. Nggak hanya dijadikan tempat beribadah, tempat ibadah ini juga menjadi saksi sejarah bagi perkembangan agama Islam di Yogyakarta. Berikut sejumlah masjid di Jogja yang sudah ada sebelum Indonesia merdekaDaftar IsiMasjid Gedhe Mataram KotagedeMasjid SelaMasjid Pathok Nagari DongkelanMasjid Pathok Negara Sulthoni PlosokuningMasjid Gedhe KaumanMasjid Gedhe Mataram KotagedeSalah satu masjid di Jogja yang sudah ada sebelum Indonesia merdeka adalah Masjid Gedhe Mataram Kotagede. Tempat ibadah yang berada di selatan kawasan Pasar Kotagede ini dibangun pada 1578 dan selesai pada 1587. Nggak hanya memiliki bentuk bangunan unik khas Mataram, rumah ibadah ini juga menjadi saksi perkembangan Islam di dari Masjid Gedhe Mataram Kotagede dibangun pada era Panembahan Senopati dengan melibatkan masyarakat yang saat itu masih menganut agama Buddha dan Hindu. Namun, terdapat sumber bahwa bangunan ini dibangun pada masa pemerintahan Sri Sultan HB dari itu, bentuk bangunannya sampai saat ini masih dipertahankan. Selain digunakan untuk beribadah, masjid ini juga merupakan bagian dari konsep catur gatra tunggal, yang meliputi empat elemen, yakni keraton, alun-alun, kegiatan spiritual, dan pasar sebagai pusat kegiatan SelaMasjid Sela merupakan dibangun pada era Sri Sultan Hamengkubuwono I. Dulunya, masjid ini khusus digunakan oleh para pangeran kraton untuk menunaikan ibadah salat. Sementara bagi warga biasa, dulu biasanya salat di Masjid Gedhe usianya sudah melebihi 2 abad, tempat ibadah ini masih mempertahankan gaya atau bentuk bangunannya. Selain itu, masjid yang menyerupai bangunan Tamansari ini, sampai saat ini tetap digunakan untuk beribadah oleh masyarakat dari kalangan apa pun. Buat kalian yang pengin datang ke sini, silakan menuju ke kampung Panembahan, Kec. Kraton, atau sekitar 1,9 kilometer dari Titik Nol Pathok Nagari DongkelanMasjid Pathok Nagari Dongkelan adalah masjid di Jogja yang sudah ada sebelum merdeka karena dibangun pada tahun 1775. Tempat ibadah yang berlokasi di Kampung Dongkelan, Kec. Kasihan, Bantul, ini didirikan sebagai penghormatan untuk Kyai Syihabuddin atau Syeh Abuddin atas jasanya terhadap Sri Sultan HB I saat berkonflik dengan Raden Mas Said atau Pangeran dari awalnya Masjid Pathok Nagari Dongkelan menyerupai Masjid Gedhe Kauman. Di mana bagian-bagian bangunannya terdapat kolam keliling, atap, makam di samping masjid, yang mirip dengan Masjid Gedhe Kauman. Namun seiring berjalannya waktu, tempat ini sempat mengalami beberapa kali pemugaran, seperti nggak ada kolam keliling dan diganti dengan bangunan saat ini, Masjid Pathok Nagari masih digunakan sebagai tempat ibadah oleh warga sekitar. Bahkan, nggak cuma untuk beribadah saja, tapi juga difungsikan sebagai tempat acara pernikahan, pengajian, hingga rapat Pathok Negara Sulthoni PlosokuningMasjid di Jogja yang sudah ada sebelum Indonesia merdeka selanjutnya adalah Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning. Tempat ibadah yang terletak di Dusun Plosokuning, Desa Plosokuning, Kec. Ngaglik, Sleman, ini menjadi salah satu dari keempat masjid pathok negoro yang dimiliki Kasultanan Sulthoni Plosokuning sendiri didirikan pada tahun 1724 yang diprakarsai oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I. Komponen bangunan yang ada di masjid ini paling lengkap dibandingkan dengan masjid Pathok Negoro lainnya. Meski beberapa kali telah mengalami pemugaran, bentuk bangunan atau arsitekturnya masih mempertahankan Gedhe KaumanMasjid Gedhe Kauman menjadi tempat ibadah umat Islam di Jogja yang sangat populer. Tempat ibadah yang juga dikenal sebagai Masjid Raya Yogyakarta ini didirikan pada tahun 1773 dan memiliki gaya arsitektur seperti Masjid Demak. Setidaknya ada 48 pilar dan atapnya terdiri dari 16 sisi dengan tiga tingkat di dalam bangunan masjid yang berada di kawasan Alun-alun Utara Kota Jogja digunakan untuk ibadah, masjid yang sudah ada sebelum Indonesia merdeka ini juga dipakai sebagai tempat untuk menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hukum Islam. Masjid Gedhe Kauman menjadi begitu bersejarah bagi perkembangan agama Islam di Yogyakarta karena di tempat ini juga Kiai Haji Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, pernah meluruskan arah kiblat masjid ini pada tahun beberapa masjid di Jogja yang sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Kendati sudah berusia sangat tua, masjid-masjid tersebut masih tetap eksis dan menjadi saksi penyebaran agama Islam di Yogyakarta. Selamat menunaikan ibadah salat. Semoga berkah dan sehat Jevi Adhi Nugraha Editor Intan EkapratiwiBACA JUGA Pemda Hobi Bangun Masjid, Demi Amankan Suara Mayoritas?Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content UGC untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini diperbarui pada 13 Mei 2023 oleh Yamadipati Seno
KamiBijakcom, Hiburan - Menjelang ramadan, pengembangan properti Damai Putra Group melakukan Groundbreaking peresmian dimulainya pembangunan Masjid As-Salaam Tera Damai di Bekasi Jawa Barat. Masjid As-Salaam Tera Damai mengusung konsep 'Modern Contemporary' yang menggabungkan nilai arsitektur Islam dalam bentuk Arch atau lengkung di area main entrance.
Connection timed out Error code 522 2023-06-15 213959 UTC Host Error What happened? The initial connection between Cloudflare's network and the origin web server timed out. As a result, the web page can not be displayed. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not completing requests. An Error 522 means that the request was able to connect to your web server, but that the request didn't finish. The most likely cause is that something on your server is hogging resources. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d7df7454ba51cc6 • Your IP • Performance & security by CloudflarePihaknyaberharap, proses musyawarah dan mediasi yang kemudian islah antar masyarakat di wilayah terkait. Sehingga pembangunan masjid bisa berjalan sebagaimana peraturan berlaku, dimana harapan kita masjid bisa dibangun bersama sama, dikelola, dan dimanfaatkan bersama. "Saya kira itu titik poin yang dihasilkan pada rapat tadi. Hampir seluruh umat Islam di Indonesia mengenal Masjid Istiqlal, Jakarta. Masjid kemerdekaan ini merupakan salah satu masjid kebanggaan umat Islam di Indonesia. Tidak saja karena namanya yang mengingatkan pada peristiwa kemerdekaan Republik Indonesia, tetapi masjid ini juga merupakan yang terbesar di kawasan Asia tokoh mancanegara pernah mengunjungi masjid ini, seperti Pangeran Charles, mantan presiden Amerika Serikat Bill Clinton, mantan Presiden Libya Muammar Qadafi, hingga Presiden Amerika Serikat saat ini, Barack Obama. Keberadaan masjid ini memang telah lama menjadi pusat perhatian warga Indonesia ataupun wisatawan mancanegara. Kemegahan serta kapasitas masjid yang dapat menampung ribuan jamaah membuat masjid ini memiliki daya tarik tersendiri. Terletak di Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, bangunan Masjid Istiqlal berdiri di atas tanah seluas hampir empat hektare ha. Bangunan Masjid Istiqlal yang termasuk salah satu bangunan bersejarah ini dibangun pada masa pemerintahan presiden pertama RI, Ir Soekarno. Gagasan awal agar dibangunnya Masjid Istiqlal datang dari sejumlah tokoh tahun 1953, sejumlah ulama mencetuskan ide untuk mendirikan masjid megah yang akan menjadi kebanggaan warga Jakarta sebagai ibukota negara dan juga rakyat Indonesia secara keseluruhan. Selain itu, masjid tersebut juga merupakan perwujudan rasa syukur atas kemerdekaan yang telah diraih bangsa Indonesia dari tangan Wahid Hasyim, selaku Menteri Agama RI ketika itu, melontarkan ide pembangunan masjid itu bersama-sama dengan H Agus Salim, H Anwar Tjokroaminoto, dan Ir Sofwan. Para tokoh Islam ini kemudian mengadakan pertemuan yang dihadiri oleh sekitar 300 ulama di bawah pimpinan KH itu kemudian diwujudkan dengan membentuk Yayasan Masjid Istiqlal pada 7 Desember 1954 dan mengangkat H Anwar Tjokroaminoto sebagai ketuanya. Nama Istiqlal diambil dari bahasa Arab yang berarti merdeka sebagai simbol dari rasa syukur bangsa Indonesia atas kemerdekaan yang diberikan oleh Allah Istiqlal mulai didirikan pada 1961. Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan masjid dilakukan oleh Presiden Soekarno pada 24 Agustus 1961. Setelah memakan waktu pembangunan sekitar 17 tahun, pada 1978 berdirilah bangunan masjid dengan luas hampir mencapai empat hektare. Bangunan masjid ini terdiri atas gedung utama, gedung serbaguna, teras raksasa, menara, dan ruang wudhu yang berada di lantai Islam modernMasjid Istiqlal ini bergaya arsitektur Islam modern. Di balik gagahnya bangunan Masjid Istiqlal ini, tersirat berbagai simbol ajaran Islam. Masjid Istiqlal menerapkan prinsip desain minimalis dan secara umum terdiri atas bangunan utama, bangunan pendahulu dengan teras pendamping, teras raksasa terbuka, teras keliling, dan bangunan menara. Konstruksi bangunannya berlantai lima dan didominasi batu marmer dan besi antikarat mulai dari lantai, dinding, hingga kubahnya. Sebutkan3 masjid yang dibangun pada masa Dinasti Abbasiyah . Question from @Riaayunani - Sekolah Menengah Pertama - Sejarah. Search. Articles Register ; Sign In . Riaayunani @Riaayunani. October 2019 1 12 Report. Sebutkan 3 masjid yang dibangun pada masa Dinasti Abbasiyah safitriselvi289. Jawaban: masjid samarra.
JAKARTA - Di mana masjid berdiri, di situlah menara menjulang. Menara atau orang Barat menyebutnya minaret, sudah menjadi elemen penting yang sukar untuk dipisahkan dari bangunan masjid. Tak heran jika menara selalu setia mendampingi masjid-masjid besar di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Bangunan masjid di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai unsur kebudayaan. Tidak hanya Timur Tengah, melainkan juga Cina, Hindu, dan Barat. Hal inilah yang membuat bentuk bangunan menara masjid di Indonesia memiliki keanekaragaman. * Masjid Agung BantenMasjid ini termasuk salah satu yang tertua di Jawa. Masjid yang dibangun oleh Sultan Maulana Hasanuddin 1552-1570 terletak di sisi alun-alun dan di sebelah utara keraton. Menara Masjid Agung Banten berbentuk mercusuar dengan gaya Eropa yang tampak kurang serasi dengan bangunan masjidnya. Awalnya, sebelum difungsikan sebagai menara masjid, menara ini digunakan sebagai menara rambu dan pengintai untuk Pelabuhan Banten yang kerap menjadi sasaran serangan oleh kekuatan-kekuatan Eropa sebagai rival Belanda. Menara ini dibangun oleh seorang arsitek Belanda, Hendrik Lucasz Cardeel, yang bekerja di kota pelabuhan itu pada abad ke-17 M.* Masjid Agung DemakKetika didirikan tahun 1506, bangunan Masjid Agung Demak tidak memiliki menara. Menara Masjid Agung Demak baru dibangun pada 1934, yakni berupa bangunan kerangka besi yang mendukung bangunan batu bagian atas yang ditudungi oleh kubah kecil berbentuk bawang gemuk pendek. Menara ini terletak di tempat terpisah yang berdekatan dengan bangunan masjid.* Masjid Agung KudusMasjid yang terletak di Kota Kudus, Jawa Tengah, ini dibangun pada 956 H/1549 M. Masjid ini terkenal dengan menaranya yang unik, yang merupakan bagian dari kompleks makam Sunan Kudus. Menara ini pada dasarnya meniru bangunan candi zaman Majapahit yang terdiri dari kaki dan tubuh bangunan yang berjenjang beserta pelipit-pelipit mendatar sebagai dinding menara terbuat dari material batu bata. Sementara bagian atas menara berbentuk atap tumbang dengan konstruksi kayu. Hiasan bidang, meskipun sudah disamarkan, masih tampak seperti bekas-bekas hiasan pada bangunan candi.* Masjid IstiqlalMasjid Istiqlal merupakan salah satu masjid di Indonesia yang mengedepankan gaya arsitektur Islam modern. Gaya arsitektur modern ini juga tampak pada bagian menara masjid. Bangunan menara yang berfungsi sebagai tempat muazin mengumandangkan azan sebagai tanda waktu shalat tiba ini dibangun meruncing ke atas dan memiliki lubang-lubang pada bagian dindingnya. Lubang-lubang tersebut untuk mengurangi tekanan dan hembusan ini memiliki ketinggian 66,66 meter dengan diameter lima meter. Ketinggian menara ini sebagai simbol dari jumlah ayat yang terdapat dalam Alquran. Sementara di atas tempat muazin mengumandangkan azan adalah puncak menara yang terbuat dari baja tahan karat seberat 28 ton dengan tinggi 30 meter.* Masjid Raya MedanMasjid Raya Medan juga termasuk yang memperlihatkan bentuk arsitektur asing yang berbeda dengan bentuk arsitektur tradisional Indonesia. Masjid ini mulai dibangun pada 1906 oleh Sultan Makmun ar-Rasyid Perkasa Alam Sultan Deli, 1873-1924, dan selesai pada 1909. Gaya bangunan masjid ini meniru gaya bangunan India, Timur Tengah, dan Masjid Raya Medan yang terletak terpisah dari bangunan masjid, misalnya, meniru gaya menara Mesir. Menara ini berbentuk runcing ke atas yang terdiri atas bagian bawah berbentuk prisma segi empat, yaitu bagian bawah paling lebar, bagian tengah bertingkat tiga, dan bagian atas berbentuk kubah susun yang berujung beragam jenis dan model menara masjid di atas, masih terdapat banyak model menara masjid lainnya. Ada yang persegi empat dengan bentuk mengerucut keatas. Namun, ada pula yang bulat, seperti butir peluru, moncong meriam, persegi delapan, persegi enam, dan lain sebagainya. sumber Islam Digest Republika
PeradabanIslam tidak hanya berada di negara-negara muslim saja. Negara dengan mayoritas penduduk beragama non-muslim pun juga memiliki sejarah Islam. Seperti hal nya di China. Terdapat bangunan Masjid yang kerap dikunjungi warga sekitar. Bahkan Masjid yang dibangun pada abad ke-8 Masehi ini sering dikunjungi masyarakat non-muslim.› Nusantara›Lima Masjid Kontemporer Unik... Masjid-masjid modern berarsitektur unik bermunculan di seantero negeri. Selain menambah kekayaan rumah ibadah, masjid-masjid itu juga menarik minat warga untuk berwisata. Oleh DEFRI WERDIONO, RENY SRI AYU ARMAN, NIKSON SINAGA, KRISTI DWI UTAMI, MACHRADIN WAHYUDI RITONGA 8 menit baca KOMPAS/NIKSON SINAGAMasjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat 1/4/2022. Kemegahan arsitektur masjid dengan atap kubah berwarna emas dan putih itu menjadi ikon Deli negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia juga memiliki jumlah masjid terbanyak. Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla pada 2020 menyebutkan, jumlah masjid dan mushala di negeri ini mencapai memberi gambaran betapa fantastisnya angka itu, jika seseorang bisa menjalankan shalat lima waktu di masjid dan mushala yang berbeda-beda setiap hari, diperlukan waktu 438 tahun untuk mengunjungi semuanya. Selain menjadi rumah ibadah bagi umat Muslim, jumlah masjid sebanyak itu pun memperkaya khazanah arsitektur bangsa, termasuk menjadi penanda kota. Selain masjid-masjid tua bersejarah, banyak masjid kontemporer modern yang hadir dengan desain kreatif nan dengan tampilan yang menarik perhatian itu tersebar di seantero Nusantara. Masjid-masjid tersebut juga kerap menjadi magnet warga untuk berfoto dan diunggah ke media sosial. Berikut sebagian kecil yang dapat menjadi rujukan untuk beribadah pada Ramadhan iniMasjid Al-MajidKOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGAWarga melintasi Masjid Al-Majid di Kelurahan Wargamekar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat 1/4/2022.Masjid ini mengambil desain menyerupai Kabah. Masjid Al-Majid berdiri di Kelurahan Wargamekar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Masjid ini berjarak sekitar 17 kilometer dari pusat Kota Bandung. Letaknya sekitar 100 meter dari Jalan Raya Laswi yang menjadi penghubung antara Kecamatan Baleendah dan hanya ukuran dan bentuknya, bangunan masjid juga dibuat mirip dengan Kabah melalui cat warna hitam dan dihiasi ukiran kaligrafi. Di salah satu sudut masjid pun terdapat replika Hajar Aswad dan di sisi utara masjid terdapat talang emas persis seperti di Masjid Al-Majid, Deden Sarifuddin, mengatakan, pada saat berdiri pada tahun 1970, tempat ibadah ini masih berbentuk surau yang berukuran 7 x 9 meter dan hanya menampung 80 anggota jemaah. Pada tahun 2019, surau ini diperbesar hingga menjadi 10 x 19 meter. Ruang salat pun bertambah di lantai dua dengan ukuran 10 x 12 meter. ”Sekarang kapasitasnya bisa menampung sekitar 250 anggota jemaah,” ujarnya saat ditemui, Jumat 1/4/2022.Masjid pun sengaja dibentuk kubus demi memaksimalkan kapasitas. Deden berujar, agar unik dan menarik, desain menyerupai Kabah pun dipilih. Pembangunan berjalan lebih kurang lima hanya untuk salat berjemaah, masjid dibangun seperti Kabah agar bisa pula dipakai dalam simulasi manasik haji dan umrah. Deden mengatakan, di lingkungan masjid terdapat agen perjalanan umrah sehingga para calon jemaah langsung bisa membayangkan bentuk dan ukuran Kabah yang akan disambangi di Masjidil Haram.”Selain warga sekitar, tempat ini juga sering disinggahi pesepeda dan berfoto di sini. Semoga apa yang mereka amati ini menjadi doa untuk bisa ke Tanah Suci,” Ar RahmanKOMPAS/DEFRI WERDIONOAr Rahman, salah satu masjid dengan arsitektur modern di rest area Tol Pandaan-Malang Kilometer 66 di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Rabu 30/3/2022.Pengguna Tol Pandaan-Malang mungkin sudah familiar dengan masjid ini. Bangunannya yang dari arah muka berbentuk segitiga menarik perhatian siapa saja yang singgah di area istirahat Kilometer 66, tepatnya di Jalur A Surabaya-Malang.Masjid bernama Ar Rahman ini berada di wilayah Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Masjid dengan warna dominan krem itu baru beroperasi selama satu tahun terbuka sehingga sinar matahari bisa masuk dari segala arah. Tanpa lampu penerangan pun, kala siang, ruang dalam masjid terlihat Manager Operasional PT Jasa Marga Pandaan-MalangIndrawan Agustono, Rabu 30/3/2022, menjelaskan, konsep bangunanAr Rahman mengadopsi Rukum Islam dan waktu shalat yang berjumlah lima kali sehari. Bangunan masjid menyerupai lima Al Quran yang ditata miring bersandar, masing-masing tiga di sisi utara dan dua di sisi dalam masjid bisa menampung hingga 800 anggota mengatakan, konsep masjidberbeda dengan masjid kebanyakan di Jawa Timur yang memiliki kubah. Bagian yang sama unsur lokal hanya dari sisi menara dan trap tangga naik ke dalam masjid. Menara ini sekaligus menjadi penanda bahwa bangunan itu merupakan tempat dilihat dari arah samping depan, bentuk Ar Rahman menyerupai trapesium, sedangkan jika dilihat dari sisi depan dan belakang, bentuknya lebih menyerupai segitiga. Sebuah menara dengan puncak meruncing dilengkapi lafaz ”Allah” tinggi menjulang di sisi belakang barat.Dinding di sisi kiri dan kanan dilengkapi kacang bening, sedangkan ornamen kaligrafi ayat kursi bergaya kufi menghiasi sisi depan dan belakang masjid. Secara umum masjid ini memiliki dimensi 30 x 40 meter dengan tinggi menara 12 meter. Ruang dalam masjid bisa menampung hingga 800 anggota 99 KubahRENY SRI AYU ARMANJemaah meninggalkan Masjid 99 Kubah di Makassar, Sulsel, Jumat 1/2/2022, seusai mengikuti shalat Jumat ke belahan timur negeri, Masjid 99 Kubah di Kota Makassar menjadi ikon baru kota ”Anging Mamiri”. Mulai dibangun pada 2017, masjid yang didesain oleh Ridwan Kamil ini tak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga di dekat Pantai Losari, tepatnya di kawasan Center Point of Indonesia CPI. Saat senja, siluet masjid berbentuk unik ini selalu jadi obyek dan tempat foto menarik. Dinamai Masjid 99 Kubah karena memang memiliki kubah sebanyak 99 kubah yang masif inilah yang menjadi pusat keunikan sekaligus daya tarik masjid tersebut. Angka ini mengambil sifat-sifat Allah yang berjumlah 99 yang disebut Asmaul satu kubah besar di bagian tengah yang dikelilingi kubah-kubah kecil yang disusun berjejer dari bawah hingga ke atas. Warna kubah didominasi oranye, kuning, merah, serta putih. Sementara interior didominasi warna merah, oranye, kuning, biru, dan tampung masjid berukuran 72 x 45 meter ini bisa mencapai lebih dari anggota jemaah. Ini jika bagian dalam dan luar, termasuk pelataran suci, ikut digunakan. Lantai satu untuk jemaah laki-laki, sedangkan lantai dua untuk jemaah perempuan. Ada pula semi-basement yang kelak dijadikan kantor dan tempat pembangunan masjid mencapai sekitar Rp 180 miliar yang dianggarkan dari APBD Provinsi Sulsel. ”Pembangunan masih berlanjut, tapi sifatnya tinggal merampungkan saja dan melengkapi berbagai fasilitas. Rencana akan dibuat menara dan juga menambah penerangan,” kata Iqbal Najamuddin, Kepala Biro Kesra Pemprov Sulsel, Sabtu 2/4/2022.Masjid Agung Deli SerdangKOMPAS/NIKSON SINAGAMasjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah, di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat 1/4/2022.Masjid bernama lengkap Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah ini berdiri megah di Deli Serdang, Sumatera Utara. Keunikan masjid terutama pada atap kubah dan hiasan ornamen Melayu, Karo, dan Simalungun. Seusai melaksanakan shalat Jumat, jemaah berswafoto hampir di semua penjuru, mulai dari dalam masjid, teras, hingga Badan Pengelola Masjid Agung Sultan Thaf Sinar Basarsyah Khairum Rijal, mengatakan, pembangunan masjid yang digagas Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan itu dimulai sejak 2017 dan diresmikan pada Juli 2021. Pembangunan senilai Rp 50 miliar itu dibiayai APBD Deli Serdang untuk menggantikan Masjid Al Ikhlas yang sudah ada sejak masjid dimulai dari atap berbentuk kubah dengan aksen warna emas dan putih yang menjadi warna khas Melayu Deli. Masjid yang berada di kawasan seluas 1,8 hektar ini memiliki beberapa pintu masuk yang terbuat dari kayu jati dengan hiasan dilihat dari atas, kubah dan tiga tiang ini membentuk lafaz Allah yang sangat masjid pun berlanjut hingga area dalam. Ruangan berkapasitas anggota jemaah itu terasa sangat luas karena atap kubah membuat tidak ada tiang penyangga di tengahnya. ”Pembangunan kubah ini menjadi bagian paling rumit dan harus menggunakan tulang besi yang banyak,” kata interior masjid pun semakin terasa karena mimbar dari kayu jati yang dihiasi kaligrafi dari kuningan emas. Di dalam masjid terdapat ornamen dari suku tempatan di Deli Serdang, yakni Melayu, Karo, dan Simalungun. Berjalan ke halaman masjid, taman dan air mancur menciptakan suasana yang asri. Pada malam hari, lampu warna-warni berpendar di halaman masjid halaman itu juga terdapat tiga tiang tinggi yang berdampingan dengan bangunan utama masjid. ”Jika dilihat dari atas, kubah dan tiga tiang ini membentuk lafaz Allah yang sangat indah,” kata KapalKOMPAS/KRISTI D UTAMIMasjid Safinatun Najah di Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 2/4/2022.Masjid bernama lengkap Masjid Safinatun Najah ini terletak di Kelurahan Podorejo, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah. Masjid yang dibangun pada 2015 itu mengambil bentuk yang sangat unik, yakni kapal. Karena itu, selain menjadi tempat ibadah, masjid juga kerap dikunjungi di lahan seluas meter persegi, bangunan masjid memiliki panjang 50 meter, lebar 17 meter, dan tinggi 14 meter. Masjid itu memiliki empat lantai. Lantai teratas digunakan untuk tempat foto atau melihat pemandangan hamparan sawah dan hujan jati di juga Wisata Religi ke Masjid "Bahtera Nabi Nuh" SemarangSutar 67, takmir Masjid Kapal, mengatakan, sejak pertama kali dibuka pada 2015 hingga sebelum pandemi, rata-rata kunjungan mencapai orang per hari. Pengunjung dikenai tarif masuk Rp per orang. Sebagian uang itu disetorkan kepada Dinas Pariwisata Kota Semarang dan sebagian lagi untuk membiayai operasional masjid, termasuk membayar gaji karyawan yang mengurus kunjungan Safinatun Najah didirikan seseorang bernama Muhammad. Menurut Sutar, Muhammad berasal dari Arab Saudi yang telah lama tinggal di Kota Pekalongan. Ia memilih membangun masjid berbentuk kapal karena terinspirasi cerita Nabi Nuh dengan bahteranya. Nama Safinatun Najah juga dipilih Muhammad karena berarti kapal keberadaan masjid, warga sekitar yang dulunya bekerja sebagai kuli bangunan dan petani bisa menjual makanan di sekitar masjid.”Abah Muhammad yang dasarnya memang senang dengan kisah tentang kapal Nabi Nuh pernah jalan-jalan ke Afrika dan melihat sebuah masjid berbentuk kapal. Ia kemudian kepingin membangun masjid seperti itu,” ucap arti namanya, Muhammad juga ingin masjid itu bisa menyelamatkan masyarakat yang ada di sekitarnya. ”Berkat keberadaan masjid, warga sekitar yang dulunya bekerja sebagai kuli bangunan dan petani bisa menjual makanan di sekitar masjid. Tanah-tanah di sekitar Desa Podorejo yang dulunya murah, sejak ada masjid itu menjadi semakin mahal,” kata aristektur masjid itu membuat orang-orang penasaran kemudian datang. Pengunjung Masjid Kapal berasal dari sejumlah daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa, seperti Sumatera, Kalimantan, dan juga Mengunjungi Masjid Terbesar Eropa di Roma EditorMOHAMAD FINAL DAENGDiawalidari Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, yang menyambut baik visi Wapres terkait percepatan pembangunan kawasan industri halal di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 17 Tahun 2020 tentang Tata Cara Memperoleh Surat Keterangan Dalam Rangka Pembentukan Kawasan Industri Halal. JAKARTA, - Masjid Istiqlal yang berada di Jalan Wijaya Kusuma, Jakarta Pusat, dibangun dengan berbagai dinamika. Tak hanya urusan dana, pemilihan lokasi tempat Masjid Istiqlal sendiri juga sarat makna. Masjid Istiqlal dibangun atas ide dari Presiden Soekarno pada 1950-an. Lalu, pada 1954, Yayasan Masjid Istiqlal pun terbentuk demi kelancaran pembangunan masjid itu. Dalam buku berjudul 'Masjid Istiqlal Sebuah Monumen Kemerdekaan' karya Soichim Salam disebutkan, Masjid Istiqlal dibangun di bekas Benteng Citadel milik Belanda dengan luas 9,5 Soichim, Soekarno ingin Masjid Istiqlal menjadi sejarah baru bangsa Indonesia yang bisa menegakkan kemerdekaan dari penjajah. Baca juga Kisah Friedrich Silaban Pergolakan Batin Arsitek Masjid Istiqlal dan Kedekatannya dengan Soekarno Benteng Citadel adalah salah satu bukti penjajahan Belanda di Indonesia, sehingga harus dikubur dengan monumen kemerdekaan, yakni Masjid Istiqlal. "Di atas bekas benteng penjajahan ini kita bangun Masjid Istiqlal yang berarti merdeka atau kemerdekaan, itu pertimbangan Bung Karno" tulis Solichin seperti dikutip dari Senin 22/02/2022. Pemilihan lokasi dibangunnya Masjid Istiqlal pun mengalami perdebatan. Saat itu Wakil Presiden Republik Indonesia Mohammad Hatta sempat mengusulkan agar Masjid Istiqlal dibangun di sekitar Jalan MH Thamrin. Tepatnya, di tempat Hotel Indonesia Kempinsky berdiri saat ini. Alasannya adalah lokasi tersebut berada di tengah-tengah masyarakat Islam. Sementara menurut Bung Hatta, bekas Benteng Citadel berada jauh dari pemukiman. Baca juga Cerita Soekarno Ogah Masjid Istiqlal Dibangun Berbahan Kayu dan Dana Patungan Rp Dengan lokasi yang diinginkan Soekarno, Bung Hatta beranggapan Istiqlal justru lebih dekat dari daerah pertokoan dan perkantoran dibandingkan dengan pemukiman masyarakat. Namun Soekarno ngotot membangun Masjid Istiqlal di atas bekas benteng Belanda. Alasannya memang lebih pada faktor politis dan artistik. Soekarno berharap, Masjid Istiqlal bisa menjadi sejarah baru bangsa Indonesia yang bisa menegakkan kemerdekaan dari para penjajah. Masjid Istiqlal bisa menjadi monumen yang berdiri berabad-abad lamanya dan menjadi saksi kemerdekaan pada generasi penerus bangsa Indonesia. Sementara itu dari sisi artistik, menurut Soekarno, letak Masjid Istiqlal sangat strategis karena dikelilingi jalan protokol seperti Jalan Perwira, Jalan Katedral, Jalan Pintu Air dan Jalan Veteran. Kemudian, dua sungai yang mengelilingnya pun dinilai akan membuat Istiqlal tak akan kekurangan sumber air untuk air wudhu ratusan ribu jamaah. Dua sungai tersebut adalah sungai Banjir Kanal Ciliwung yang mengalir di sisi barat dan timur Masjid Istiqlal. Bung Hatta pada akhirnya menyepakati ide Soekarno setelah presiden pertama Indonesia tersebut mengungkapan alasannya memilih bekas benteng Citadel sebagai lokasi pembangunan Masjid Istiqlal. Baca juga Pergolakan Batin Friedrich Silaban Saat Ikut Sayembara Masjid Istiqlal Lokasi Masjid Istiqlal yang berseberangan dengan Gereja Katedral pun menjadi simbol toleransi antaragama. Meski rencana pembangunan sudah dicetuskan sejak tahun 1950-an, pencanangan tiang pertama Masjid Istiqlal oleh Soekarno baru dilakukan tahun tahun 1955, Soekarno mengadakan sayembara untuk mencari arsitek dari masjid ini. Akhirnya terpilihlah Friedrich Silaban sebagai arsitek dari Masjid Istiqlal. Friedrich merupakan seorang Kristen Protestan yang berayahkan seorang pendeta. "Arsitektur Istiqlal itu asli, tidak meniru dari mana-mana, tetapi juga tidak tahu dari mana datangnya," kata Friedrich seperti dilansir Harian Kompas edisi 21 Februari 1978. Dalam proses perancangan masjid, Friedrich memasukkan banyak simbol yang berkaitan dengan Islam dan kemerdekaan Indonesia. Baca juga Tak Hanya Simbol Kerukunan, Ini Fungsi Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal-Gereja Katedral Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar se-Asia Tenggara itu ditopang 12 tiang, sesuai angka dari tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada 12 Rabiul Awal 1961. Lalu, ada empat lantai balkon dan satu lantai dasar. Total lima lantai itu melambangkan 5 Rukun Islam, jumlah salat wajib dalam sehari, dan jumlah sila dalam Pancasila. Kemudian, terdapat menara setinggi sentimeter di bagian luar masjid. Angka itu merupakan keseluruhan jumlah ayat dalam Al Quran. Sementara kubah Masjid Istiqlal berdiameter 45 meter yang melambangkan tahun kemerdekaan Indonesia. Ada ayat kursi yang melingkari kubah itu. Pembangunan Masjid Istiqlal sendiri membutuhkan waktu 17 tahun. Penyebab lamanya pembangunan masjid ini dikarenakan beragam gejolak politik dan ekonomi. Mulai dari, minimnya dana yang dimiliki akibat krisis ekonomi pada 1960-an hingga meletusnya peristiwa G30S/PKI. Akhirnya Masjid Istiqlal dapat berdiri megah, meski Soekarno tidak merasakan moment peresmiannya. Masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto pada 22 Febaruari 1978, atau tepatnya 44 tahun yang lalu. Pada tahun 2020, Presiden Jokowi melakukan renovasi besar-besaran terhadap Masjid Istiqlal. Renovasi dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat PUPR, biaya renovasi disebut sebesar Rp 475 miliar. Baca juga Masjid Istiqlal Tak Gelar Shalat Idul Fitri, Imam Besar Minta Maaf "Setelah 42 tahun berdiri, Masjid Istiqlal kini bersolek lebih megah setelah direnovasi besar-besaran oleh Kementerian PUPR dengan biaya Rp 475 miliar. Inilah wajah baru masjid terbesar di Asia Tenggara berkapasitas jemaah itu," tulis Jokowi di akun Twitter resminya, Sabtu 25/7/2020. Jokowi kemudian meresmikan renovasi Masjid Istiqlal pada Kamis 7/1/2021. Baca juga Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Punya Lahan Parkir Bersama “Renovasi Masjid Istiqlal agar menjadi semakin megah bukan untuk gagah-gagahan, bukan hanya menjadi kebanggaan umat Islam tapi juga menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia, kebanggaan bangsa kita Indonesia,” kata Jokowi, dilansir dari Kontan. Menurutnya, lanskap Masjid Istiqlal ditata ulang agar menjadi lebih indah dan semakin tertata rapi. Selain itu, kata Jokowi, lantai direnovasi sehingga menjadi lebih berkilau. “Tata cahayanya juga diganti, sangat modern dan indah. Sungai yang membelah Istiqlal juga semakin bersih dan rapi,” sebut Presiden. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Sepertipada umumnya masjid merupakan tempat ibadah bagi kaum muslim. Biasanya, setiap bangunan masjid memiliki cerita tersendiri. Seperti pada umumnya masjid merupakan tempat ibadah bagi kaum muslim. Biasanya, setiap bangunan masjid memiliki cerita tersendiri. Sabtu, 14 Mei 2022; Cari. Network.
Jakarta - Masjid tertua di Indonesia menjadi salah satu monumen yang menjadi bukti perjalanan penyebaran agama Islam di Nusantara. Masjid tertua sudah tercatat ada sejak abad ke-13. Lokasinya di mana?Dijelaskan dalam laman Jakarta Islamic Centre, masjid tertua di Indonesia masjid Saka Tunggal Baitussalam yang terletak di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah. Masjid ini disebut sebagai Masjid Saka Tunggal karena memang masjid ini hanya mempunyai saka tunggal tiang penyangga tunggal atau satu yang berada di tengah bangunan utama masjid. Di bagian bawah dari saka itu dilindungi dengan kaca guna melindungi bagian yang terdapat tulisan tahun pendirian masjid 2 Abad Sebelum Era Wali SongoMasjid Saka Tunggal adalah satu satunya masjid di pulau Jawa yang dibangun jauh sebelum era Wali Sembilan Wali Songo yang hidup sekitar abad 15-16 M. Masjid ini didirikan tahun 1288 M yakni sekitar dua abad sebelum Wali Songo. Bukti pendiriannya tertulis di prasasti yang terpahat di saka masjid sejarahnya, Masjid Saka Tunggal ini terkait dengan Tokoh penyebar Islam di Cikakak, bernama Mbah Mustolih yang hidup dalam Kesultanan Mataram Kuno. Dalam syiar Islam yang dilakukan, Mbah Mustolih memang menjadikan Cikakak sebagai "markas" dengan ditandai pembangunan masjid dengan tiang tunggal tersebut. Beliau dimakamkan tak jauh dari masjid Saka Unik Masjid Saka TunggalSebagai masjid tertua di Indonesia, Masjid Saka Tunggal memiliki keunikan tersendiri. Salah satunya adalah kebiasaan pada hari hari itu, selama menunggu waktu salat Jumat dan setelah salat Jumat, jamaah masjid Saka Tunggal berzikir dan bersalawat dengan nada seperti melantunkan kidung Jawa. Dengan bahasa campuran Arab dan Jawa, tradisi ini disebut tradisi ura itu, Masjid Saka Tunggal Baitussalam hingga saat ini juga masih mempertahankan tradisi untuk tidak menggunakan pengeras suara. Meski demikian suara azan yang dilantunkan oleh empat muazin sekaligus, tetap terdengar begitu lantang dan merdu dari masjid di Banyumas ini juga tidak menggunakan penutup kepala seperti yang lazim digunakan di Indonesia yakni peci, kopiah, tapi menggunakan udeng/pengikat Masjid Saka Tunggal telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya/Situs sebagaimana tertulis dengan nomor 11-02/Bas/51/TB/04 dan dilindungi undang undang RI No. 5 tahun 1992 dan PP nomor 10 tahun 1993. Simak Video "Masjid Assyuhada, Saksi Perjalanan Umat Muslim Bugis di Bali" [GambasVideo 20detik] faz/nwy ModulSejarah Indonesia Kelas XII KD 3.8. Ternyata diantara Blok Barat dan Blok Timur, ada beberapa negara yang. memilih untuk bersikap netral. Negara-negara netral tersebut pun membentuk. Gerakan Non Blok (GNB). Pembentukan GNB ini diprakarsai oleh Presiden Soekarno (Indonesia), Presiden.PelestarianBangunan Kuno Sebagai Aset Sejarah Budaya Bangsa Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Sejarah dan Pelestarian Arsitektur Pada Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Oleh Antariksa Disampaikan pada Rapat Terbuka Senat Universitas Brawijaya Malang, 3 Desember 2007 1 Yang terhormat, - Bapak Rektor/Ketua Senat Universitas Brawijaya - Para Guru Besar dan Anggota Senat
PADANGPANJANG - Kota Padang Panjang Sumatera Barat boleh dibilang kawasan yang memiliki destinasi wisata lengkap. Tak hanya panorama alam, Kota Padang Panjang juga memiliki desa wisata, termasuk wisata religi. Salah satunya adalah Masjid Asasi yang merupakan rumah ibadah umat Islam yang didirikan pada abad ke-18.Berikutjawaban yang paling benar dari pertanyaan: Perhatikan data dibawah ini.1) Bersifat lokal 2) Belum ada kesadaran kebangsaan3) Tertuju pada visi besar, yaitu Indonesia merdeka 4) Perlawanan bersifat fisik atau menggunakan kekuatan bersenjata) Dipimpin oleh pimpinan kharismatik Dari data diatas, yang bukan ciri perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan sebelum lahirnya kesadaran
Jawaban Permasalahan yang dibahas dalam artikel sebagai berikut. a. Beragam konflik terjadi akhir-akhir ini. b. Konflik yang terjadi di Indonesia pada dasarnya disebabkan oleh ketidakmampuan merajut persatuan dalam keragaman bangsa Indonesia. c. Persatuan dan kesatuan bangsa harus dicapai demi terciptanya kesejahteraan bangsa. d.
1729 Dunia Islam No comments. Syaikh Ali Hakami, salah seorang anggota Lembaga Ulama Senior Arab Saudi (Hai'ah Kibar Al Ulama) memfatwakan haramnya rakyat Saudi "Berjihad di Suriah" tanpa izin dari pemerintah Arab Saudi. Syaikh Ali Hakami, anggota Dewan Pengadilan Tertinggi mengatakan, "Kita harus bekerja sama dengan negara mengenai Kemerdekaanitu tidak terlepas dari pengorbanan rakyat Indonesia yang berjuang melawan penjajah. Siapa mereka Bangsa Merdeka yang Dibangun oleh "Generasi Team B" - Kompasiana.com Banyakmasjid di seluruh dunia yang sengaja dibangun dengan besar dan megah. Sehingga cocok dikunjungi untuk beribadah sekaligus berwisata. Banyak masjid di seluruh dunia yang sengaja dibangun dengan besar dan megah. Sehingga cocok dikunjungi untuk beribadah sekaligus berwisata. Kamis, 13 Januari 2022; Cari. ued9xrg.